Program Inovasi: Penanaman 1.000 Pohon untuk Tercapainya “Net Zero Emission” 2060

Perubahan iklim merupakan salah satu isu yang cukup ramai dibicarakan belakangan ini karena dampak perubahan iklim tersebut sudah sangat dirasakan pada setiap aspek-aspek kehidupan manusia. Perubahan iklim juga berdampak pada keanekaragaman hayati.

Program NZE (Net Zero Emission) menjadi istilah yang populer setelah diadakannya Paris Climate Agreement pada tahun 2015 dengan menekankan tujuan terhadap pencemaran lingkungan yang berpotensi mengakibatkan pemanasan global.

Paris Climate Agreement ini menghasilkan beberapa tujuan diantaranya:

a) Menahan laju peningkatan temperatur global hingga “cukup di bawah 2 derajat Celsius” dari angka sebelum masa Revolusi Industri,

b) Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi terhadap dampak dari perubahan iklim, meningkatkan ketahanan iklim, dan melaksanakan pembangunan yang bersifat rendah emisi gas rumah kaca tanpa mengancam produksi pangan,

c) Membuat suplai finansial yang konsisten demi tercapainya pembangunan yang bersifat rendah emisi gas rumah kaca dan tahan terhadap perubahan iklim

Tujuan ini tidak bisa dicapai secara individual atau oleh pihak tertentu saja, melainkan membutuhkan kolaborasi yang radikal untuk mengembangkan dan mewujudkan solusi-solusi inovatif dalam skala yang masif. Oleh karena itu PT. ANTAM Tbk UBPP Logam Mulia bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meningkatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan mencanangkan aksi penanaman 1.000 pohon sebagai aksi dukungan terwujudnya Net Zero Emission (NZE) 2060.

ASAL USUL IDE PERUBAHAN/INOVASI

Adapun komitmen iklim nasional Indonesia antara lain untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 29% di bawah business-as-usual di tahun 2030, atau pengurangan sebesar 41% dengan bantuan internasional.

Pada dokumen rencana jangka panjang Indonesia yang bernama Indonesia Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR), menjelaskan target dan rencana penanggulangan perubahan iklim Indonesia sampai dengan 2050, salah satunya dengan mencapai emisi gas rumah kaca (GRK) puncak di tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 atau lebih awal.

Inovasi ini didasarkan dari kondisi perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, dari suhu udara yang lebih panas, terganggunya siklus hidrologi, hingga maraknya bencana hidrometeorologi di berbagai belahan dunia.

PERUBAHAN YANG DILAKUKAN

Dengan menanam pohon, kita memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan untuk hidup dan berkembang biak. Pohon juga berperan penting dalam menjaga ketersediaan air dan memelihara ekosistem yang seimbang. Dengan adanya keanekaragaman hayati yang terjaga, lingkungan akan lebih kuat dalam menghadapi perubahan iklim.

Dalam program penanaman 1.000 pohon ini difokuskan pada tanaman produktif yang memiliki perakaran dangkal, tidak terlalu tinggi dan cepat panen sehingga dapat segera dinikmati hasilnya oleh masyarakat. Dampak lingkungan yang positif terhadap penanaman 1.000 pohon yang dilakukan oleh PT. ANTAM Tbk UBPP Logam Mulia bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta diharapkan dapat mencapai target untuk mengurangi 2% net zero emission carbon setiap tahunnya.

GAMBAR SKEMATIS ATAU INOVASI VISUAL

PERUBAHAN RANTAI NILAI PERUSAHAAN, LAYANAN PRODUK DAN PERILAKU

Walaupun tidak memberikan dampak langsung terhadap rantai nilai perusahaan, namun dapat menunjang peningkatan rantai nilai ekosistem dan meningkatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di daerah DKI Jakarta.

Menanam pohon merupakan langkah konkret yang dapat dilakukan oleh setiap individu untuk mencegah perubahan iklim. Melalui penyerapan CO2, pencegahan erosi tanah, penciptaan mikroiklim yang sejuk, perlindungan keanekaragaman hayati, dan penyerapan polutan udara, pohon memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim.